Wednesday, April 29, 2009

Mimpi Bisa seperti Bruce Lee
























Anda penggemar film Bruce Lee? Bintang laga tahun 1970-an ini mahir memainkan ”nunchaku” ketika berhadapan dengan musuh. Di Jakarta kini muncul komunitas yang melestarikan senjata yang identik dengan Bruce Lee itu.

Mungkin sebagian dari Anda asing dengan kata nunchaku. Senjata ini berbentuk dua tongkat pendek yang masing-masing dihubungkan dengan rantai atau tali. Dalam bela diri di Tanah Air, senjata ini dikenal dengan nama ruyung (double stick).

Bruce Lee-lah yang memopulerkan nunchaku sebagai senjata bela diri. Kemahirannya memainkan nunchaku melingkar-lingkar di udara, lalu dijepit di bawah ketiak setelah disabetkan ke lawan, mengundang decak kagum penggemarnya.”Karena sering nonton film Bruce Lee itu, aku jadi penasaran dengan nunchaku,” kata Dodit Setyohadi (44). Sejak duduk di bangku SMP di Surabaya, Dodit yang belajar ilmu bela diri kungfu Butongpai Selatan sudah memainkan nunchaku meski di perguruan bela dirinya tidak banyak diajarkan nunchaku.Ia menjadi semakin giat berlatih nunchaku setelah hidupnya diselamatkan oleh senjata itu. Ketika muda, kata Dodit, ia berkelahi dengan orang bersenjata celurit. Saat celurit disabetkan ke kepalanya, ia menangkis dengan nunchaku hingga mengenai tangan lawan dan celuritnya terlepas. Dodit pun selamat. Setelah pindah ke Jakarta pada tahun 1998, Dodit makin gencar menyebarkan informasi tentang nunchaku di internet. Darisitu, satu per satu penggemar dan mereka yang penasaran dengan nunchaku bergabung. Awalnya mereka hanya bertukar informasi di internet lalu sepakat bertemu setiap hari Minggu pagi di Senayan, Jakarta Pusat, untuk berlatih.
”Gurunya tidak ada. Kami menciptakan gerakan sendiri atau mengadaptasi gerakan dari nunchakers (sebutan untuk pemain nunchaku) lain,” kata Dodit yang kemudian mendirikan Indonesian Nunchaku Club (disingkat Inc) tahun 2008 lalu. Gerakan yang diciptakan cukup rumit. Supaya terlihat nyleneh terkadang nunchaku diputar-putar dengan jari. Ada pula nunchaku yang disabetkan di antara dua kaki yang terbuka. ”Kalau tidak hati-hati, bagian vital bisa kesabet ha-ha-ha,” kata Dodit yang biasa dipanggil Opa oleh teman-temannya.

Siap benjut
Dodit menyebut, komunitas Inc lebih bersifat studi bersama. Siapa yang mencipta gerakan nunchaku wajib menularkan formasi gerakan yang diciptakannya kepada nunchakers lainnya.

Untuk menjadi nunchakers tidak harus bertubuh atletis atau bisa ilmu bela diri. Mereka yang berperut buncit pun bisa memainkan senjata ini asalkan siap benjol dan benjut. Pada tahap awal biasanya seorang pemula mengalami babak belur lebih dulu dihajar senjatanya sendiri. Pasalnya, senjata ini bisa mental setelah disabetkan ke arah lawan.

Indera Maia (24), pekerja swasta yang tinggal di Bogor, pernah cedera akibat sikunya terkena sodokan nunchaku yang membalik ke arahnya. ”Rasanya seperti ditotok jalan darahnya. Tangan kaku sampai tidak bisa bergerak. Baru bisa pulih tiga minggu. Setelah itu ya tidak kapok bermain nunchaku lagi,” kata Indera.

Di tengah maraknya berbagai ilmu kanuragan di negeri ini, nunchaku mampu menyatukan mereka yang berasal dari berbagai perguruan bela diri. Simak saja latar belakang anggota Inc. Indera, misalnya, sudah sepuluh tahun mendalami bela diri ninjutsu (ninja) Jepang. Rekannya yang lain, sesama anggota Inc, Arry Gautama (30) jago pencak silat, Sugihartono (35) mahir bertaekwondo dan aikido, sedangkan Arif Rahman (24) berlatih kungfu.Ilmu bela diri Dodit malah campur-campur, yakni Kenjutsu (pedang Jepang), Arnis Escrima (bela diri tongkat asal Filipina), dan Brazilian Jui Jitsu. ”Biasanya orang yang belajar bela diri merasa ilmunya paling hebat. Di Inc semua egoisme ditinggalkan” kata Dodit yang sebentar lagi berangkat ke Filipina untuk bertanding di kejuaraan dunia Arnis Escrima. Karena latar belakang ilmunya beragam, gerakan nunchaku menjadi semakin variatif. Kalau Anda sudah terbiasa melihat jurus taekwondo yang lebih banyak bermain kaki, di tangan Sugihartono, jurus taekwondo itu menjadi lengkap dengan sabetan nunchaku.

Sulit dimainkan
Dari Jakarta, Inc berkembang ke berbagai kota. Komunitas ini ada di Bogor, Purwokerto, Surabaya, Malang, Madiun, dan sebentar lagi akan dibentuk di Bandung. Anggota nunchaku di Jakarta sendiri jumlahnya sekitar 30 orang. Anggota Inc punya alasan kenapa mereka berlatih nunchaku.

Sugihartono melatih keseimbangan otak kanan dan kiri dengan bermain nunchaku. Senjata ini sering kali dimainkan dengan tangan kanan dan kiri sekaligus.

Aturan mainnya, gerakan nunchaku di tangan
kanan harus berbeda dengan gerakan nunchaku di tangan kiri. ”Kalau pikiran kita tidak fokus, bisa-bisa nunchaku-nya melesat dan terkena badan sendiri,” kata Sugihartono. Alasan Dodit lain lagi. Bagi pria yang mahir memainkan berbagai jenis senjata, seperti pedang, toya (tongkat panjang), dan pisau, nunchaku adalah senjata yang paling sulit dimainkan. ”Ada momen yang harus dikendalikan. Ketika nunchaku berbalik, agar tidak kena pemainnya, senjata itu harus diputar-putar,” ujar Dodit yang pernah punya angan menjadi jago bela diri seperti Bruce Lee. Seperti Dodit, anggota Inc rata-rata adalah pengagum Bruce Lee.


KOMPAS
Minggu, 5 April 2009 02:56 WIB
Lusiana Indriasari