Kiri atau Kanan??

Thursday, July 31, 2008

Kiri atau Kanan??

Pengalaman seorang Sahabat yang berlatih Silat Cingkrik, saya rasa ini harus dibagi deh untuk para sahabat yang membaca Blog ini....

"Berlatih Cingkrik enam bulan terakhir ini saya menemukan bahwa jurusnya membentuk pola yang berbeda untuk sisi kanan dan sisi kiri. Saya melihat ada kecenderungan melatih tangan kanan sebagai pendobrak dan tangan kiri sebagai pamungkas (istilah yang bukan standar yaa... cuma asal comot... intinya kanan dan kiri punya fungsi masing-masing yang tidak untuk dipertukarkan).

Di bela diri yang pernah saya pelajari sebelumnya rata-rata melatih porsi yang sama dan serupa antara kanan dan kiri, walaupun prakteknya dalam pertandingan kita secara alami memisahkan fungsi kanan dan kiri.

Apakah pola seperti ini umum di aliran-aliran silat yang lain? Apakah memang silat membedakan fungsi sisi kanan dan kiri sejak awal latihan?"

Ini menarik, saya akan memberi pembanding saja dari disiplin keilmuan yang baru saya pelajari yaitu FMA (FIlipino Martial Arts).

Dalam FMA dikenal Espada y Daga (Pedang dan Pisau), dimana satu tangan memegang senjata utama yang panjang dan yang lainnya memegang senjata yang lebih pendek, disini ada beda dimensi dan beda terhadap jarak. Espada y daga akan melatih kewaspadaan akan serangan lanjutan, karena tangan support lawan dipersenjatai dengan sesuatu yang tajam yang justru punya peran "lebih", pergerakan-pergerakan detail sangat berarti dalam memanipulasi jarak pertahanan dan penyerangan, hingga praktisi selalu dalam keadaan siap.

Disini kebanyakan pemula dalam stick fighting salah pangerten dan justru mematikan peran daga (tangan kiri) padahal dalam prakteknya, adalah lebih mudah block senjata lawan dg senjata kita yang lebih besar (espada) dan secara otomatis nantinyah justru senjata yang lebih pendek dan kecil lebih bebas digunakan untuk eksekusi, senjata yang lebih utama (espada) secara logika akan mendapat perhatian lebih dari lawan.

Pengembangan lanjutan secara kurikulum akhirnya Espada y Daga ini akan
memberi pengaruh pada Double Stick yang tadinya diajarkan di awal2. nah disana akan terlihat betul bagaimana seorang stick fighter yang mengenal espada y daga atau tidak dilihat dari permainan double sticknyah. Dan ini nantinya juga sangat mewarnai permainan Tangan Kosong yang justru dalam kurikulumnya diletakkan di bagian akhir.

Tangan yang tidak dominan di FMA (Filipino Martial Arts) disebut bantay kamay.

"bantay" artinya dalam bahasa Inggris adalah guard, watcher to watch closely, to be on guard. Dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah "bantu", yang secara harafiah artinya adalah "mengawasi" atau "mengawal".

"kamay" artinya adalah "tangan".

terjemahan secara keseluruhan dari "bantay kamay" adalah "tangan yang mengawal", atau "tangan bantu".

Dengan demikian dalam FMA memang dipisahkan secara jelas antara bagian kiri dan bagian kanan, bagian yang dominant dan bagian yang mensuport.
walaupun namanya bantay kamay tapi perannya justru sangat besar, dalam permainan senjata ataupun tangan kosong, bantay kamay ini menentukan dan memudahkan sekali jalannya satu teknik...

Dan Inosanto, menterjemahkan bantay kamay sebagai "live hand".

"If a good Escrimador were asked to point out the singlemost important aspect that makes his fighting work, chances are he would refer to the use of the alive hand. The live hand is the real weapon." - Dan Inosanto

Dan memang bener bantay kamay sendirilah yang menghidupkan satu teknik dalam Arnis-Eskrima dan Kali, tanpa bantay kamay seorang petarung akan kehilangan irama dalam permainannya, entah itu nantinya tangan kosong, stick fighting ataupun edged weaponry system.

Bantay kamay merupakan bagian dari satu system pelatihan secara utuh, oleh sebab itu kita tidak bisa membahas hanya bantay kamay-nya sajah.

Dalam prakteknya semua beladiri pasti punya symmetry dan fokus kemudian detail, dan itu tentunya semua dibangun dari hal yang general/umum dulu, dalam FMA symmetry atau balance dibangun melalui drill double stick dalam bentuk sinawali yaitu pembagian yang merata antara kiri dan kanan terlebih dahulu, baru kemudian di berikan fokus pada single stick (baru disini dikenal kata bantay kamay) dan kemudian didetail dalam espada y daga.

Dalam pelatihan untuk orang kidal saya rasa seorang guru akan kesulitan memberikan langsung detail pada siswa yang bersangkutan, dan saya rasa inipun sama terhadap Seni Beladiri yang lain, justru pada tahapan tertentu siswa sendiri yang dituntut untuk menyesuaikan keadaan maksimal yang suiteble pada diri masing2.

General secara teknikal, seorang petarung seharusnya bisa fokus memakai tangan kiri dan kanan, hal ini merupakan tuntutan. Dalam FMA kurikulum double stick diletakkan lebih awal dari single stick, itu artinya bagaimanapun juga peran tangan kiri memegang senjata itu penting, walaupun tidak maksimal bagi orang ortodoks, tetapi pemakaian senjata pada tangan kiri adalah satu keharusan.

Satu hal lagi yang unik, dalam tahapan kurikulum, sama halnya double stick dan single stick, espada y daga dalam kurikulum juga diletakkan lebih awal daripada daga, nah disitu secara resmi pengenalan praktisi pada pisau pertama kali justru dimulai dari tangan kiri.

Dari pembagian kurikulum di FMA, pelatihan jurus2 di Cingkrik dan beberapa aliran Silat yang lain, dapat disimpulkan:

1. Bagian tubuh kiri pada umumnya (selain yang kidal) jarang sekali digunakan intensif sehingga tingkat keluesannya jauh dengan bagian tubuh (baik tangan maupun kaki) yang kanan. Melatih bagian kiri dengan porsi yang lebih (dengan beban maupun jumlah repetisi yang lebih banyak) akan membuat tingkat keluesan kiri dan kanan menjadi seimbang

2. Alasan lain adalah, bahwa pada prakteknya ketika kita berhadapan dengan lawan, tangan kanan kita akan berhadapan (baca: melayani) tangan kiri lawan, demikian juga sebaliknya. sehingga tanpa kemampuan yang seimbang dengan keluesan dan kekuatan tangan kanan lawan akan cukup merepotkan kita.

3. Kadang bagian tubuh (baca: tangan dan kaki) sebelah kiri kurang di perhitungkan oleh lawan, contohnya seperti ketika kita harus berhadapan dengan lawan yang kidal. kelebihan kidal adalah pada kekuatan dan keluesan tangan dan kaki bagian kanan. nah dengan melatih tangan dan kaki kiri kita maka akan amat sukar bagi lawan untuk membendung dan melayani permainan kiri kita. dan biasanya ini tidak disangka oleh lawan.

*Tulisan ini dibuat berdasarkan diskusi di forum Sahabat Silat: Majuuu... jalan...Kiri... kiri... kiri kanan... kiri... Trimakasih sebesar2nya buat: Bung Antara, Kang Nagapasa, Semua rekan dan admin Sahabat Silat

Salam,
HartCone

0 comments:

Post a Comment