Konsep "Fence" dalam Self Defense

Thursday, February 28, 2008

Konsep "Fence" dalam Self Defense

Salam pendekar dan salam kesatria!

Pertama-tama saya ucapkan salam kenal kepada semua rekan-rekan seniman bela diri kontributor blog ini dan dalam kesempatan izinkan saya untuk berbagi sedikit teori dan teknik dengan teman-teman mengenai konsep "Fencing" atau dalam bahasa Indonesia mungkin bisa diterjemahkan sebagai "Pemagaran Diri" yang kiranya bisa bermanfaat bagi anda dalam menjalani rutinitas hari-hari di ibukota yang semakin keras dan brutal.

Teknik dan konsep ini memang suatu konsep yang sering di sebut dan dilatih umumnya dalam style seni bela diri Reality Based. Secara kuda-kuda memang ada beberapa varian, namun secara umum teknik "Fence" ini semuanya mempunyai karakteristik teknik yang sama yaitu penggunaan lengan secara "imajiner" untuk mengelabui, memposisikan diri secara defensif/ ofensif, dan alat pengukur atau tool distancing bagi pengguna "fence" tersebut untuk mempersiapkan diri secara psikis, teknik, persuasif, dan evasif.

Aplikasinya secara teknik relatif mudah di ingat dan di latih dan mengingat keadaan di jalanan hampir sebagian besar kita akan berada dalam posisi berdiri, tidak ada salahnya jika dalam latihan anda sehari-hari anda mulai bereksperimen dengan teknik-teknik tambahan, alternatif atau mungkin melatih bagaimana mengeksekusi teknik andalan anda dalam posisi ini jika seandainya anda dibawah "tekanan nyata".

Harap diperhatikan bahwa penggunaan "atemi" dalam keadaan nyata haruslah penuh pertimbangan karena di mata pihak ketiga anda tidak mau terlihat sebagai agresor namun jika keadaan memang memaksa anda untuk bergerak secara pre emptif pastikan bahwa karena semua pilihan persuasif untuk mundur atau adanya " A Clear and Immediate Danger " sudah tidak terelakkan.

Berikutnya adalah walaupun dalam video saya menganjurkan atau menyarankan menggunakan tangan terbuka sebagai intro awal anda, adapun beberapa hal yang perlu di ingat yaitu metode tangan kepal atau terbuka bisa tergantung juga pada praktisi. (Sebagai catatan saya pribadi lebih menyukai tangan terbuka sedangkan instruktur Krav Maga saya lebih prefer closed fist).

Kedua ingatlah bahwa setiap senjata atau weapon mempunyai range, posisi, target dan tempat masing-masing. Umumnya serangan tangan terbuka seperti palm heel bersifat linear, dan dalam posisi tertentu serangan ini justru kurang efektif. (Belum lagi reaksi instingtif natural manusia untuk membuat kepalan sebagai persiapan memukul ketika kesal, marah atau emosi. Sehingga menyerang dengan tangan terbuka selain juga butuh latihan, juga butuh conditioning secara fisik dan psikis)

Semoga video ini bermanfaat dalam konteks pertahanan diri anda, dan juga bisa memperkaya launching pad teknik anda untuk keadaan sehari hari dalam menghadapi suatu konfrontasi atau aksi kriminal yang suatu saat akan saya bahas lebih dalam namun secara garis besar singkatnya teknik Fence ini juga adalah salah satu tool untuk mematahkan fase Interview kejahatan yang terjadi dalam proses aksi kriminal.

Salam pendekar dan salam kesatria!





0 comments:

Post a Comment