Saturday, May 9, 2009

CARA PEMESANAN


BELI 5 CD: BONUS 1 CD + GRATIS ongkos kirim !!!
Berlaku kelipatan (10 CD: bonus 2 CD, dst...)


Pembelian di bawah 5 cd dikenakan ongkos kirim.
(ongkir tergantung alamat tujuan pengiriman). 

1. KETIK SMS (telepon langsung juga boleh)
Cantumkan judul dipesan, berikut nama Anda dan alamat lengkap (supaya kiriman cepat sampai) serta bank tujuan transfer.
Contoh : 
- Aikido Basic 2vol, Human Weapon 16 vol
- Budi, Jl A.Yani No.7 RT.4 RW.5, Samarinda,Kaltim, 75125
- Bank BCA.



2. KIRIM / TRANSFER UANG (pilih salah satu bank) ke:

bank syariah bisa menerima transfer dari bank konvensional via ATM berlogo ATM bersama, khusus BCA berlogo Prima.


Juga menerima pembayaran via wesel pos instan.


3. PESANAN DIKIRIM :
Setelah transfer kami terima, pesanan kami siapkan dan langsung dikirim !

Sebagai bukti kirim, nomor resi paket kami SMS ke HP Anda. Dengan nomor resi tersebut Anda bisa mengecek status pengiriman dan posisi paket saat itu.

  • Jika VCD / DVD yang kami kirim tidak bisa diputar dengan baik (error), kami GANTI tanpa perlu biaya tambahan. Batas waktu komplain atas kondisi barang, maksimal 2 hari setelah barang diterima. Lewat batas waktu, maaf, komplain tidak dilayani.

Auman Eskrimador Indonesia

Ini adalah laporan perjalanan sahabat saya, Dodit Setiyohadi, yang kemaren bersama2 mengikuti kejuaraan Cacoy Doce Pares World Arnis Eskrima Championship 2009 di Cebu Pilipina, dimana kami team CDP-CMAA Indonesia dibawah asuhan Master Glen Gardiner bisa membawa pulang 6 medali emas, 8 medali perak dan 11 medali perunggu.

(Kang Dodit minta ijin artikel ente di blog.liputan6.com saya share disini.)

Pada 23 hingga 27 April lalu, saya beserta tujuhbelas rekan berada di Cebu, Filipina, untuk mengikuti World Eskrima Arnis Championship. Saya bisa paham jika banyak yang akan bertanya: kejuaraan apa ini? Eskrima Arnis memang sendiri kurang begitu populer di Indonesia. Namun di Australia, Eropa, serta Amerika jenis beladiri ini cukup dikenal.

Eskrima Arnis adalah salah satu bentuk beladiri yang berasal dari Philipina. Di khazanah beladiri dunia, Eskrima Arnis terkenal dengan tehnik permainan tongkatnya yang mampu memukul sasaran dengan sangat cepat. Bahkan bagi seorang eskrimador (petarung eskrima), melakukan duaratus pukulan dalam satu menit, adalah hal yang biasa.

Berbekal latihan cukup keras selama berbulan bulan, kami tim Indonesia akhirnya memberanikan diri berangkat ke Cebu, Filipina, untuk mengikuti kejuaraan dunia tersebut. Keberangkatan ini ibarat mendatangi kandang macan, karena Cebu adalah asal beladiri eskrima arnis. Apalagi tim dari negara lain pun pasti juga telah mempersiapkan diri dengan maksimal. Maka bisa dikatakan dalam kejuaraan inilah para macan eskrimador dunia berkumpul. Sedangkan tim Indonesia? Apakah macan juga? Kami mencobanya.

Kami berangkat dengan optimisme. Meski demikian jangan anda bayangkan kami berangkat seperti tim olahraga yang sudah mapan dan didukung penuh oleh negara. Jangan dibayangkan kami berangkat dengan didampingi dengan tim offisial yang siap melayani berbagai keperluan bertanding, tim dokter yang siap setiap saat jika kami cedera, serta tim gizi, yang siap menyediakan makanan enak dan bergizi yang layak dan harus dikonsumsi kami sebagai atlit. Bukan seperti itu yang kami alami. Kami nekad berangkat hanya dilandasi pada kecintaan pada olah raga beladiri, khususnya eskrima arnis. Sebelum berangkat, kami (khususnya pelatih kami master Glen Gardiner) berjibaku mengumpulkan dana agar bisa berangkat, mencari tiket pesawat termurah dan mencari informasi penginapan yang terjangkau. Dalam kondisi yang serba terbatas inilah kami berangkat dengan tekad, mengibarkan merah putih di Cebu.

Bagi saya pribadi ada tambahan tugas, yaitu membuat laporan bagi SCTV tentang kejuaraan dunia ini. Sebelum berangkat pun saya sudah membayangkan betapa berat tugas yang harus saya sandang. Selain harus bertanding saya juga harus mengambil gambar, karena dalam tugas kali ini saya tidak didampingi oleh juru kamera, karena tim kami tak mampu membiayai tiket dan akomodasinya.

Demikianlah, dengan semangat 45 kami bertanding di Sport Hall Ayala Cebu Philipina. Selama tiga hari penuh kami bertanding habis habisan. Seluruh apa yang kami pelajari dan kami punyai, kami tumpahkan di ring pertandingan.

Karena tidak didampingi oleh tim offisial maka kami saling membantu saat bertanding. Jika ada teman yang bertanding, maka yang sedang tidak bertanding, bertindak sebagai pendamping, membawa dan membantu memakai peralatan bertanding, mengipasi, mengelap keringat, memberi minum, memijat, dan yang paling penting adalah memompa semangat bertanding. Namun celakanya jadwal pertandingan demikian padat, Sehingga beberapa kali terjadi atlit Indonesia harus bertanding tanpa pendamping. Ia harus melayani diri sendiri tanpa seorang pedamping, dan tanpa pemompa semangat. Ibarat kuda , kami berpacu tanpa kehadiran joki yang harus menyambuk agar bisa berlari kencang.

Sedangkan saya sendiri, selain harus berlaga, dan mendampingi rekan yang bertanding, tugas lain juga harus saya laksanakan, yaitu bertindak sebagai reporter televisi yang harus mengumpulkan informasi serta mengambil gambar. Maka, ditengah nafas tua yang masih ngos ngosan dan peluh mengucur deras usai pertandingan, saya sempatkan mengambil momen-momen selama pertandingan.

Selama tiga hari penuh kami bertanding. Kami memeras keringat, mengatur strategi, dan di salah satu nomor, kami harus menahan sakit manakala tongkat rotan musuh menghantam bertubi-tubi tubuh kami.

Namun akhirnya semua kelelahan, dan rasa rasa sakit seketika musnah begitu saja saat Supreme Grand Master Cacoy Canete, guru besar Cacoy Doce Parres Eskrima Arnis mengalungi medali-medali bagi kami. 6 medali emas disematkan oleh beliau. Jumlah ini mengungguli perolehan medali emas tuan rumah yang hanya mengumpulkan empat medali emas. Itu artinya kami mampu mengaum lebih kencang, mengungguli auman macan-macan eskrimador dari negara lain. Sebuah auman yang membanggakan bagi kami eskrimador Indonesia. (Dodit Setiyohadi)

Sumber: blog.liputan6.com

Thursday, May 7, 2009

Daftar Peserta Khataman Akbar' 2009

Kamis, 7 Mei 2009 kemarin pengurus TS cabang Bekasi telah mengirimkan Data-data Peserta Khataman dari Pra sampai Tingkat 2 1/2 ke 3, sehubungan dengan semakin dekatnya pelaksanaan Khataman yang Insya Allah akan diselenggarakan di Cabang Depok nanti pada tanggal 24 Mei 2009. menurut informasi Bapak Pembina dan Keluarga akan tiba dari Jukong Madura ke Jakarta pada tanggal 21 Mei 2009 nanti. untuk

Wednesday, April 29, 2009

Mimpi Bisa seperti Bruce Lee
























Anda penggemar film Bruce Lee? Bintang laga tahun 1970-an ini mahir memainkan ”nunchaku” ketika berhadapan dengan musuh. Di Jakarta kini muncul komunitas yang melestarikan senjata yang identik dengan Bruce Lee itu.

Mungkin sebagian dari Anda asing dengan kata nunchaku. Senjata ini berbentuk dua tongkat pendek yang masing-masing dihubungkan dengan rantai atau tali. Dalam bela diri di Tanah Air, senjata ini dikenal dengan nama ruyung (double stick).

Bruce Lee-lah yang memopulerkan nunchaku sebagai senjata bela diri. Kemahirannya memainkan nunchaku melingkar-lingkar di udara, lalu dijepit di bawah ketiak setelah disabetkan ke lawan, mengundang decak kagum penggemarnya.”Karena sering nonton film Bruce Lee itu, aku jadi penasaran dengan nunchaku,” kata Dodit Setyohadi (44). Sejak duduk di bangku SMP di Surabaya, Dodit yang belajar ilmu bela diri kungfu Butongpai Selatan sudah memainkan nunchaku meski di perguruan bela dirinya tidak banyak diajarkan nunchaku.Ia menjadi semakin giat berlatih nunchaku setelah hidupnya diselamatkan oleh senjata itu. Ketika muda, kata Dodit, ia berkelahi dengan orang bersenjata celurit. Saat celurit disabetkan ke kepalanya, ia menangkis dengan nunchaku hingga mengenai tangan lawan dan celuritnya terlepas. Dodit pun selamat. Setelah pindah ke Jakarta pada tahun 1998, Dodit makin gencar menyebarkan informasi tentang nunchaku di internet. Darisitu, satu per satu penggemar dan mereka yang penasaran dengan nunchaku bergabung. Awalnya mereka hanya bertukar informasi di internet lalu sepakat bertemu setiap hari Minggu pagi di Senayan, Jakarta Pusat, untuk berlatih.
”Gurunya tidak ada. Kami menciptakan gerakan sendiri atau mengadaptasi gerakan dari nunchakers (sebutan untuk pemain nunchaku) lain,” kata Dodit yang kemudian mendirikan Indonesian Nunchaku Club (disingkat Inc) tahun 2008 lalu. Gerakan yang diciptakan cukup rumit. Supaya terlihat nyleneh terkadang nunchaku diputar-putar dengan jari. Ada pula nunchaku yang disabetkan di antara dua kaki yang terbuka. ”Kalau tidak hati-hati, bagian vital bisa kesabet ha-ha-ha,” kata Dodit yang biasa dipanggil Opa oleh teman-temannya.

Siap benjut
Dodit menyebut, komunitas Inc lebih bersifat studi bersama. Siapa yang mencipta gerakan nunchaku wajib menularkan formasi gerakan yang diciptakannya kepada nunchakers lainnya.

Untuk menjadi nunchakers tidak harus bertubuh atletis atau bisa ilmu bela diri. Mereka yang berperut buncit pun bisa memainkan senjata ini asalkan siap benjol dan benjut. Pada tahap awal biasanya seorang pemula mengalami babak belur lebih dulu dihajar senjatanya sendiri. Pasalnya, senjata ini bisa mental setelah disabetkan ke arah lawan.

Indera Maia (24), pekerja swasta yang tinggal di Bogor, pernah cedera akibat sikunya terkena sodokan nunchaku yang membalik ke arahnya. ”Rasanya seperti ditotok jalan darahnya. Tangan kaku sampai tidak bisa bergerak. Baru bisa pulih tiga minggu. Setelah itu ya tidak kapok bermain nunchaku lagi,” kata Indera.

Di tengah maraknya berbagai ilmu kanuragan di negeri ini, nunchaku mampu menyatukan mereka yang berasal dari berbagai perguruan bela diri. Simak saja latar belakang anggota Inc. Indera, misalnya, sudah sepuluh tahun mendalami bela diri ninjutsu (ninja) Jepang. Rekannya yang lain, sesama anggota Inc, Arry Gautama (30) jago pencak silat, Sugihartono (35) mahir bertaekwondo dan aikido, sedangkan Arif Rahman (24) berlatih kungfu.Ilmu bela diri Dodit malah campur-campur, yakni Kenjutsu (pedang Jepang), Arnis Escrima (bela diri tongkat asal Filipina), dan Brazilian Jui Jitsu. ”Biasanya orang yang belajar bela diri merasa ilmunya paling hebat. Di Inc semua egoisme ditinggalkan” kata Dodit yang sebentar lagi berangkat ke Filipina untuk bertanding di kejuaraan dunia Arnis Escrima. Karena latar belakang ilmunya beragam, gerakan nunchaku menjadi semakin variatif. Kalau Anda sudah terbiasa melihat jurus taekwondo yang lebih banyak bermain kaki, di tangan Sugihartono, jurus taekwondo itu menjadi lengkap dengan sabetan nunchaku.

Sulit dimainkan
Dari Jakarta, Inc berkembang ke berbagai kota. Komunitas ini ada di Bogor, Purwokerto, Surabaya, Malang, Madiun, dan sebentar lagi akan dibentuk di Bandung. Anggota nunchaku di Jakarta sendiri jumlahnya sekitar 30 orang. Anggota Inc punya alasan kenapa mereka berlatih nunchaku.

Sugihartono melatih keseimbangan otak kanan dan kiri dengan bermain nunchaku. Senjata ini sering kali dimainkan dengan tangan kanan dan kiri sekaligus.

Aturan mainnya, gerakan nunchaku di tangan
kanan harus berbeda dengan gerakan nunchaku di tangan kiri. ”Kalau pikiran kita tidak fokus, bisa-bisa nunchaku-nya melesat dan terkena badan sendiri,” kata Sugihartono. Alasan Dodit lain lagi. Bagi pria yang mahir memainkan berbagai jenis senjata, seperti pedang, toya (tongkat panjang), dan pisau, nunchaku adalah senjata yang paling sulit dimainkan. ”Ada momen yang harus dikendalikan. Ketika nunchaku berbalik, agar tidak kena pemainnya, senjata itu harus diputar-putar,” ujar Dodit yang pernah punya angan menjadi jago bela diri seperti Bruce Lee. Seperti Dodit, anggota Inc rata-rata adalah pengagum Bruce Lee.


KOMPAS
Minggu, 5 April 2009 02:56 WIB
Lusiana Indriasari

Thursday, March 19, 2009

Gelar Seni Budaya Pencak Silat Serumpun Singapura dan Batam

Ratusan pengunjung memadati Mega Mall Batam Centre pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2009 sejak pukul 13.00 WIB. Yang membedakan dari biasanya, sekitar 700 pengunjung ini memakai pakaian seragam pencak silat, apalagi bentuk dan warnanya beraneka ragam. Bahkan diantaranya tampak membawa berbagai macam senjata, seperti celurit, pedang, golok, trisula, toya, tekfi, double stick, triple stick, dan lainnya. Para pesilat dari berbagai perguruan pencak silat ini tampak duduk lesehan di lantai sambil berbincang-bincang bersama di sekeliling matras dan panggung yang berada di atrium timur Mega Mall Batam Centre hingga membuat suasana mall menjadi riuh bergemuruh. Bukan hanya pesilat berbagai perguruan pencak silat dari Kota Batam saja yang ada, namun sebagian diantaranya juga dari perguruan pencak silat negeri tetangga, Singapura. Mereka berkumpul menjadi satu dalam suatu even yang diberi nama Gelar Seni Budaya dan Atraksi Pencak Silat Serumpun Singapura dan Batam.


Suara mereka mendadak reda setelah dipecahkan oleh suara dari Johar Arif, MBA., sang pembawa acara, mengawali dibukanya acara ini. Beberapa tamu undangan, baik dari Batam maupun dari Singapura, mulai datang menuju ke kursi yang berada di atas panggung. Dalam acara ini turut diundang Walikota Batam yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Drs. H. Syamsul Bahrum, AMP., M.Si., Ph.D., Asisten II Ekbang Walikota Batam. Setelah disambut dengan tari persembahan yang disuguhkan oleh Dinas Pariwisata Kota Batam, langsung dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia Pelaksana oleh Nurdin Arief, S.H. Dalam sambutannya, Nurdin mengatakan bahwa pagelaran ini dikemas dalam bentuk penampilan peragaan seni pencak silat tanpa ada unsur perlombaan, sifatnya untuk menjalin silaturahmi.


Acara dilanjutkan dengan sambutan pertama yang disampaikan oleh Maman Mansur, S.E., Ketua Umum Pengkot IPSI Batam. Maman mengungkapkan bahwa acara ini merupakan gebrakan awal sebelum menggelar festival silat se-ASEAN yang direncanakan untuk digelar di Batam. Sambutan kedua disampaikan oleh Dr. Ir. H. Chablullah Wibisono, M.M., Ketua Umum Pengprov IPSI Kepulauan Riau, dengan pidato yang berapi-api membakar semangat ratusan pesilat yang hadir. Sambutan juga disampaikan oleh Aeji bin Karmak, ketua kontingen Singapura, Raja Muchsin, S.E., Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam dan Edi Sihite, Ketua Harian KONI Kota Batam. Tampak hadir juga H. Gintoyono, B.E., S.E., M.M., Ketua Umum Pengkot IPSI Batam yang baru terpilih dalam Muskot III IPSI Batam 2009 untuk periode 2009-2013.


Suguhan pertama diberikan oleh IPSI Provinsi Kepulauan Riau berupa peragaan Jurus Tunggal Baku, baik tangan kosong maupun bersenjata golok dan toya. Suguhan berikutnya disajikan oleh sepasang pesilat Singapura berupa permainan pedang, diperagakan oleh seorang pesilat dari Pencak Pokolan Bawean berpasangan dengan seorang pesilat dari Seligi Tunggal Kemuning. Nuansa seni budaya tradisional terasa kental dengan adanya gendang pencak yang selalu mengiringi setiap atraksi yang ditampilkan di sepanjang acara ini. Selain dari dua perguruan pencak silat tersebut, kontingen Singapura juga menampilkan beberapa atraksi pencak silat yang diperagakan oleh pesilat dari Setia Hati, Asad Perwanit, Titi Pinang, Sendeng Pukulan dan Kuningan. Selain atraksi pencak silat, kontingen Singapura juga menampilkan atraksi gamelan yang diperagakan oleh pesilat dari Nayaga Cimande.


Pesilat-pesilat Batam pun seperti tidak mau kalah. Mereka menampilkan berbagai atraksi yang tidak kalah menarik. Dari Perisai Diri ditampilkan peragaan teknik silat Minangkabau. Kilatan sepasang celurit pun menyambar ke berbagai penjuru pada saat peragaan oleh anggotanya. Diperagakan juga teknik olah pernafasan untuk menahan jeratan sabuk di leher yang pada saat bersamaan juga dihajar dengan tendangan dari depan dan belakang. Dari Merpati Putih ditampilkan atraksi mematahkan plat baja memakai tangan dengan menggunakan teknik olah pernafasan. Bahkan mayoritas peraganya adalah pesilat anak-anak dan ada seorang pesilat ibu-ibu yang rambutnya sudah mulai memutih. Dari Pagar Nusa ditampilkan atraksi debus dengan menusuk tangan menggunakan peniti dan batang kembang api yang kemudian dinyalakan, disusul dengan panjat tangga yang terbuat dari parang. Perguruan pencak silat dari Batam lainnya yang juga menampilkan atraksi yang tidak kalah menariknya diantaranya yaitu Persinas Asad, Setia Hati Organisasi, Budi Suci Melati, Elang Laut, Walet Puti, Himssi, Setia Hati Terate, Satya Sejati, Kera Sakti, Suci Hati, Pandawa, Bintang Surya dan Cempaka Putih.


Dalam sambutannya pada saat membuka acara ini, Syamsul Bahrum mengharapkan acara seperti ini semakin intens diadakan. Bahkan kalau perlu diadakan kompetisi pencak silat se-Asia Tenggara dengan Batam sebagai tuan rumah. Dirinya sangat mendukung digelarnya acara atraksi pencak silat. Menurutnya, pencak silat bukan sekedar olahraga saja melainkan juga sebagai tradisi yang syarat akan nilai-nilai spiritual dan kultural.


www.ipsibatam.co.nr

Sunday, March 15, 2009

MMA Terdahulu

Salam bagi seluruh pecinta seni bela diri!

Absen hampir 5 bulan lebih, akhirnya saya bisa kontribusi kembali di blog ini. Menjelang salah satu event yang cukup ditunggu-tunggu oleh kalangan seniman bela diri maupun pencinta olahraga MMA adalah event yang diadakan oleh rekan-rekan di klub Synergy Jujitsu bulan Mei nanti, yaitu Synergy Showdown; sebagai penggemar MMA saya ingin sharing sedikit tentang sejarah MMA Modern.

Harap dicatat bahwa tulisan ini diambil dari koleksi literatur saya, sehingga bilamana ada kesalahan mohon koreksi atau masukannya.

Menemukan Pankration

Pertama kali saya tiba di Los Angeles sekitar tahun 1985 saya ingat betul pertama kalinya saya dibawa ke toko "Martial Arts" di sekitaran daerah Berkeley oleh ayah saya. Untuk pertama kalinya saya terheran dengan begitu banyaknya peralatan, buku dan video yang dijual di toko tersebut.

Dari sekian banyaknya materi ada satu judul buku yang cukup unik dan "stand out" diantara materi video lainny yaitu buku yang berjudul "Mu Tau" The Modern Greek Karate
, buku ini tentu membuat saya kaget karena selama ini saya pikir hanya di Jepang yang ada Karate! (maklumlah saya masih bocah pada waktu itu) alhasil saya pun meminta ayah untuk membeli buku ini dan selama dua minggu berikutnya saya sering bangun pagi dan tidur malam membaca buku karangan Jim Arvanitis ini.

Di buku inilah pertama kalinya saya membaca tentang bela diri yang oleh orang Yunani disebut sebagai Pankration.

Bela diri yang dari gambar-gambar di buku mengingatkan saya pada pertandingan WWF (World Wrestling Federation) ternyata menggabungkan elemen pukulan, tendangan dan bantingan yang selama ini belum pernah saya liat.

Pengarang yang saya kenal lewat buku ini, seiring dengan waktu pelan-pelan mul
ai dikenal sebagai salah satu pioneer seni bela diri MMA di Amerika dengan rekor pertandingan yang mengesankan dan metode latihan yang ngga hanya tangguh tapi juga pada zaman itu cukup avantgarde dengan approach latihannya.

Bangkitnya Pankration

Ngga lama setelah meledaknya UFC di sekitar tahun 1993, beberapa klub di Amerika mulai mengajarkan seni Pankration, walaupun menurut Pak Arvanitis ada dua hal yang membedakan seni Pankration modern dengan yang asli yaitu:

1. Modern pankration menurut Pak Arvanitis adalah simulasi tempur dan konsep bela diri tangan kosong budaya Yunani, sehingga tentu banyak modifikasi yang dilakukan agar sistim ini bisa disebar ke khalayak umum seperti penggunaan baju untuk kompetisi (konon di zamannya para petarung Pankras akan bertarung tanpa sehelai baju!) dan tentunya teknik-teknik seperti mencolok mata, menggigit dll tidak diperbolehkan dalam modern pankration.

2. Teknik-teknik olahraga tinju dan gulat menurut Pak Arvanitis juga banyak yang diambil dari Pankration klasik dan walaupun teknik stand up dan ground fight sama-sama diperlukan dalam Pankration, Pak Arvanitis menyarankan atribut penting yang harus dimiliki seorang fighter adalah "Kemampuan beradaptasi dalam pertandingan", menurut dia: "Strategi utama adalah mengungguli lawan dengan kelebihan kita, menghindari kelebihan lawan sambil mengumpan kelemahan dia apakah di tingkat grappling atau striking" : Jim Arvanitis.


Dalam waktu dekat saya akan coba post beberapa video klip tentang Pankration, dan jika memungkinkan interview dengan Jim Arvanitis sendiri (Insya Allah).

Sampai jumpa dan selamat berlatih!






Friday, March 13, 2009

Info Khataman Jabodetabek

Menurut informasi dari Panitia Cabang Depok, Khataman Akbar TS akan diselenggarakan tanggal 26 Mei 2009 Lokasi dan Tempat Depok..informasi lainnya masih menunggu.