Sekilas tak ada yang istimewa pada sosok nenek ini. Tua, ringkih, dan terkesan sudah tak bertenaga. Namun, jangan salah sangka nama perempuan tua itu sudah tersohor di jagat persilatan sebagai pendekar besar. Dia adalah Raden Eni Rukmini Sekar Ningrat, guru besar Perguruan Pencak Silat Panglipur.
Di balik ketuaanya Eni Rukmini masih menyimpan tenaga seorang pendekar pencak silat. Ia pun tak pernah gentar jika harus berhadapan dengan orang muda. Menurut Eni Rukmini, kepada SCTV yang menemuinya belum lama berselang, makna dari kekuatan pencak silat bukan pada tenaga besar namun pada rasa.
Sebagai seorang guru besar pencak silat, Eni Rukmini memang memiliki latar belakang keluarga pendekar. Ayahnya adalah Abah Aleh, pendiri dan pencipta jurus jurus ampuh pencak silat panglipur. Ia mulai dipercaya memimpin perguruan pada 1950. Saat itu sang ayahanda berpandangan dibalik kelembutan dan kecantikan anak bungsunya tersimpan potensi luar biasa dalam hal ilmu pencak silat dan ilmu kepemimpinan.
Pandangan Abah Aleh ternyata benar. Dibawah kepemimpinan Eni Rukmini, Perguruan Pencak Silat Panglipur semakin berkembang pesat. Bahkan dikenal hingga ke mancanegara. Karena itu tak sedikit warga negara asing berguru kepadanya.
Kini usia Eni Rukmini telah mencapai 93 tahun. Itu artinya ia telah memimpin Perguruan Pencak Silat Panglipur selama 58 tahun. Baginya pencak silat adalah tarikan dan hembusan napas. Pencak silat adalah desiran aliran darah ditubuhnya dan jurus jurus panglipur adalah denyut nadinya.
Karena itu pula Eni Rukmini tak pernah merasa lelah untuk menurunkan ilmunya. Ia tak segan turun sendiri ke padepokan sederhananya hanya untuk menyaksikan dan memastikan anak didiknya telah berlatih dengan tekun. Ada harapan besar dijiwanya. Harapan tentang makna jiwa kesatria, jiwa kasih sayang, dan jiwa pengabdian. Dan harapan ini ia tumpukan pada murid-murid perguruannya. Di usia yang telah senja Eni Rukmini mengaku hanya ingin berbuat sesuatu yang bisa memberi arti tentang pewarisan nilai nilai kebajikan dan warisan budaya
Sumber: SCTV - puterapanas
0 comments:
Post a Comment