Kalaripayattu atau Kalaripayat adalah seni beladiri tua dari India. Bahkan sejumlah orang meyakini beladiri rahasia para pengawal kerajaan ini merupakan beladiri tertua di dunia, mengingat telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Konon, kabarnya pula, Kalaripayat adalah salah satu teknik beladiri yang dipelajari Sidharta Gautama, hingga kemudian ia ajarkan kembali kepada pendeta Budha di negeri China yang kemudian menjadi cikal bakal Kungfu Shaolin.
Hingga kini Kalaripayat masih lestari di India, khususnya di daerah Kerala yang merupakan tempat kelahiran beladiri tersebut. Ciri khas Kalari, praktisi umumnya tidaknya mengenakan baju, cukup bercawat. Sedangkan teknik yang dipelajari, mulai dari tangan kosong hingga bersenjata.
Permainan senjata yang dipelajari antara lain pedang dengan perisai, tongkat pendek, tongkat panjang. Kemudian adalagi senjata khas Kalari berupa pisau berbentuk lengkuk layaknya keris dengan gagang seperti pegangan gergaji. Kemudian pedang panjang yang ukurannya dua sampai tiga kali dari pedang biasa, uniknya pedang yang sangat panjang ini sifatnya elastis sehingga bisa digunakan seperti memainkan cemeti atau cambuk. Meski lentur, namun kedua sisi pedang sangat tajam, sehingga tatkala pedang membelit tubuh lawan, ketika ditarik bisa menyayat beberapa bagian tubuh.
Seorang guru Kalaripayat tidak hanya mahir ilmu beladiri tapi biasanya juga memiliki kemampuan pengobatan tradisional dengan metode Marma. Para guru kalaripayat selain sebagai tabib juga seorang spiritualis. Menurut mereka, mempelajari Kalaripayat secara mendalam memberikan kedamaian jiwa dan keluhuran budi.
Konon, kabarnya pula, Kalaripayat adalah salah satu teknik beladiri yang dipelajari Sidharta Gautama, hingga kemudian ia ajarkan kembali kepada pendeta Budha di negeri China yang kemudian menjadi cikal bakal Kungfu Shaolin.
Hingga kini Kalaripayat masih lestari di India, khususnya di daerah Kerala yang merupakan tempat kelahiran beladiri tersebut. Ciri khas Kalari, praktisi umumnya tidaknya mengenakan baju, cukup bercawat. Sedangkan teknik yang dipelajari, mulai dari tangan kosong hingga bersenjata.
Permainan senjata yang dipelajari antara lain pedang dengan perisai, tongkat pendek, tongkat panjang. Kemudian adalagi senjata khas Kalari berupa pisau berbentuk lengkuk layaknya keris dengan gagang seperti pegangan gergaji. Kemudian pedang panjang yang ukurannya dua sampai tiga kali dari pedang biasa, uniknya pedang yang sangat panjang ini sifatnya elastis sehingga bisa digunakan seperti memainkan cemeti atau cambuk. Meski lentur, namun kedua sisi pedang sangat tajam, sehingga tatkala pedang membelit tubuh lawan, ketika ditarik bisa menyayat beberapa bagian tubuh.
Seorang guru Kalaripayat tidak hanya mahir ilmu beladiri tapi biasanya juga memiliki kemampuan pengobatan tradisional dengan metode Marma. Para guru kalaripayat selain sebagai tabib juga seorang spiritualis. Menurut mereka, mempelajari Kalaripayat secara mendalam memberikan kedamaian jiwa dan keluhuran budi.
0 comments:
Post a Comment