"Gerakannya sederhana tapi Mematikan..." Kalimat ini tercetus spontan dari mulut Nabila, finalis None Jakarte Utara 2010, saat berlatih Jurus Perempuan dari Perguruan Pencak Silat Gerak Gulung Budidaya selama tiga hari, sejak Sabtu hingga Senin (6 - 8/8) kemarin bersama Tangtungan Project dan rekan-rekan dari Perguruan Gerak Gulung Budidaya.
Tak mudah Bagi Tangtungan Project untuk mencari host bagi program dokumenter pencak silat tradisional ini. Tak banyak yang tertarik untuk mau menjadi host saat mengetahui bahwa program ini adalah mengenai pencak silat, dengan berbagai alasan mereka. Ada beberapa yang mau datang dan mencoba melihat bagaimana program ini sebenarnya, tapi kemudian menghilang tidak bisa dihubungi lagi.
Setelah diundur beberapa kali, di saat-saat terakhir akhirnya Tangtungan Project beruntung menemukan seseorang yang cocok dan tertarik menjadi host program ini. Nabila adalah seorang mahasiswi Arkeologi tingkat akhir Universitas Indonesia, mungkin hal ini pula yang menyebabkan ketertarikannya untuk mengetahui apakah sebenarnya pencak silat tradisional itu, apalagi setelah mengetahui bahwa Gerak Gulung Budidaya adalah salah satu amengan dari kerajaan Padjajaran.
Sangat menyenangkan bekerja dengan Nabila, tak ada satupun kata capai atau keluhan yang keluar dari mulutnya. Perempuan cantik ini tampak selalu bersemangat dan terus penasaran dengan jurus-jurus yang dilatihnya, setiap kali yang terlontar hanyalah kata-kata “kok bisa sih…?”
Beberapa kali di banting Nabila tidak pernah mengeluh dan langsung berdiri lagi. Bahkan lokasi pengambilan gambar yang sulit, menembus hutan kecil naik hingga ke puncak bukit, melalui sungai dengan batu-batu yang tajam tidak menyurutkan langkahnya, Nabila tidak pernah terlihat capai sekalipun. “Gile tuh perempuan…” tutur Eka Duyungson, salah satu rekan sambil berjalan terengah-engah. (arief baskoro/bam)
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4986771
0 comments:
Post a Comment