Pernah kah anda semua melihat seorang yang dihajar masa gara2 teriakan ini? bahkan sampai dibunuh dibakar dang sebagainya, kita bisa bilang biadab, tidak berperikemausiaan. Entah si korban bener atau salah, tanpa di chek terlebih dahulu langsung dihajar beramai-ramai.
Mungkin ga berlaku pada penduduk perkotaan yang sudah begitu terlihat sibuk dan sangat kental secara individual. yah biasanya ga peduli, elo... elo!, gua... gua!
Ciri-ciri Masyarakat Kota Besar:
- hidup di kota bercirikan perpecahan, individualisme dan mementingkan diri sendiri
- di kota tidak ada kebaikan bersama dan ikatan keluarga
- lingkungan cenderung tidak banyak mempunyai arti
- mekanikal dan artifact (buatan manusia)
- lebih rasional, lebih memperhitungkan.
- eksistensi bergeser dari kelompok ke individual.
Tetapi dalam masyarakat pinggiran yang begitu peduli dan punya ikatan primordial yang sangat kuat, satu di cubit berarti semua ikut sakit....
Ciri-ciri Masyarakat Pinggiran dan Kota Kecil:
- memiliki tujuan kesatuan yang esensial
- orang bekerja sama untuk kepentingan bersama
- kehidupan sosial bercirikan: "hidup bersama yang karib, pribadi dan eksklusif
- mereka mengakui "kebaikan bersama, kejahatan bersama, sahabat bersama, musuh bersama"
- dalam diri mereka terkandung "we-ness" dan "our-ness"
- dipandang sebagai organisme hidup.
Nah keadaan semacam ini, banyak terjadi dimana masyarakat pinggiran begitu ga suka akan satu bentuk kejahatan di tempat umum, ketika ada satu sikap heroisme atau satu sikap kepahlawanan, semua pasti ikutan...
Begitu ada satu tindakan yang dianggap melawan kebaikan bersama, masyarakat ga akan check recheck terlebih dahulu, atau bertanyah, "ehh elo maling beneran atau bukan?" ga ada waktu untuk hal tersebut, yang ada adalah sikat duluan urusan belakangan, wong dikerjakan rame2, ya begini ini dimana ikatan pertemanan dan solidaritas sosial menjadi sangat mudah di provokasi, salah satunyah adalah: "Teriakan Maling!"
Nah kalau kita yang dalam keadaan panik oleh satu bentuk kejahatan, jangan sungkan untuk berteriak, "Malingg!! Rampok!! atau Copeett!!" ini bisa manjur bila kita tau sisi sosial budaya masyarakat, tapi akibatnyah kita balikin pada diri sendiri, do it! or not! tapi kalau memang itu perlu demi keselamatan pribadi dan kita benar, yah kenapa tidak! (hartcone)
Mungkin ga berlaku pada penduduk perkotaan yang sudah begitu terlihat sibuk dan sangat kental secara individual. yah biasanya ga peduli, elo... elo!, gua... gua!
Ciri-ciri Masyarakat Kota Besar:
- hidup di kota bercirikan perpecahan, individualisme dan mementingkan diri sendiri
- di kota tidak ada kebaikan bersama dan ikatan keluarga
- lingkungan cenderung tidak banyak mempunyai arti
- mekanikal dan artifact (buatan manusia)
- lebih rasional, lebih memperhitungkan.
- eksistensi bergeser dari kelompok ke individual.
Tetapi dalam masyarakat pinggiran yang begitu peduli dan punya ikatan primordial yang sangat kuat, satu di cubit berarti semua ikut sakit....
Ciri-ciri Masyarakat Pinggiran dan Kota Kecil:
- memiliki tujuan kesatuan yang esensial
- orang bekerja sama untuk kepentingan bersama
- kehidupan sosial bercirikan: "hidup bersama yang karib, pribadi dan eksklusif
- mereka mengakui "kebaikan bersama, kejahatan bersama, sahabat bersama, musuh bersama"
- dalam diri mereka terkandung "we-ness" dan "our-ness"
- dipandang sebagai organisme hidup.
Nah keadaan semacam ini, banyak terjadi dimana masyarakat pinggiran begitu ga suka akan satu bentuk kejahatan di tempat umum, ketika ada satu sikap heroisme atau satu sikap kepahlawanan, semua pasti ikutan...
Begitu ada satu tindakan yang dianggap melawan kebaikan bersama, masyarakat ga akan check recheck terlebih dahulu, atau bertanyah, "ehh elo maling beneran atau bukan?" ga ada waktu untuk hal tersebut, yang ada adalah sikat duluan urusan belakangan, wong dikerjakan rame2, ya begini ini dimana ikatan pertemanan dan solidaritas sosial menjadi sangat mudah di provokasi, salah satunyah adalah: "Teriakan Maling!"
Nah kalau kita yang dalam keadaan panik oleh satu bentuk kejahatan, jangan sungkan untuk berteriak, "Malingg!! Rampok!! atau Copeett!!" ini bisa manjur bila kita tau sisi sosial budaya masyarakat, tapi akibatnyah kita balikin pada diri sendiri, do it! or not! tapi kalau memang itu perlu demi keselamatan pribadi dan kita benar, yah kenapa tidak! (hartcone)
0 comments:
Post a Comment